Mengunjungi Bendungan Pengga



Semenjak menetap di Lombok, saya cuma melalui Kabupaten Lombok Tengah untuk dua hal, merupakan: saat mesti ke Udara Internasional Lombok (BIL) dan saat rindu merasakan pantai-pantai berpasir putih yang umumnya terletak di kabupaten tersebut. Selebihnya, saya tak tahu banyak perihal Lombok Tengah. Karenanya saat ada seorang teman bersama keluarganya menawarkan diri untuk mengajak kami berkunjung ke salah satu tempat liburan di daerahnya di Lombok Tengah, tentu saja kami tak menolak. Apalagi sejak permulaan mereka telah menjamin bahwa pasti sebelumnya kami belum pernah datang ke tempat yang akan dikunjungi ini. Wah, semakin diciptakan penasaranlah aku!

Merupakan Nuraeni, seorang teman sesama ayah dan bunda murid di sekolah buah hati kami. Dari update-annya di media sosial, aku mengenal bahwa beliau (tepatnya sih suami beliau hehehe) berasal dari Darek, Lombok Tengah. Jadi sewaktu aku berkunjung ke Darek untuk mengamati anak-si kecil Sanggar Seni Mas Permas latihan, aku tak lupa untuk mengontak beliau melalui WhatsApp. Ya, siapa tahu mereka sekeluarga sedang ada di sana. Setidaknya, buah hati aku bisa bertemu dengan teman TKnya. Walaupun tiap hari sekolah sih tetap bertemu ????

Wah, terbukti benar! Kami pun lantas disamperin oleh mereka (ayah, ibu dengan 2 orang anak) di Sanggar Seni Mas Permas. Kebetulan pula aktivitas kami di sana baru saja selesai. Oleh mereka, kami diundang untuk silaturrahmi ke rumahnya yang tak jauh dari lokasi studio. Di sana, kami disuguhkan kelapa muda dan sejumlah penganan. Sejuk ajakan untuk jalan-jalan ke Bendungan Pengga tersebut pun dilontarkan berakhir kami menunaikan sholat dzuhur. Ah ya! Boleh juga. Apalagi yang guide seketika orang di sini.

Bendungan Pengga, Disambut Suasana Lokasinya di Pintu Masuk

Bendungan Pengga dibangun sekitar tahun 1991-1994, kebayang kan betapa tuanya? Daya di Desa Pelambik Kecamatan Praya Barat Itu, Kabupaten Lombok Tengah. Sejuk masuk di kawasan bendungan, para pengunjung akan disambut dengan papan nama bertuliskan “Bendungan Pengga” lengkap dengan bukti pengesahannya. Suasana di jalan masuk ini benar-benar menakjubkan, pohon-pohon dengan dedaunannya yang hijau, rerumputan, dan sekelompok sapi yang berlalu lalang benar-benar membuatnya menjadi tempat yang tenteram dan adem. Lokasinya mungkin lebih tepatnya.

Sekedar sarankan bagi teman-sahabat yang berlibur ke Bendungan Pengga, singgahlah sebentar di spot tersebut. Siapapun merasakan udara yang sejuk, menyegarkan mata dengan panorama serba hijau dan kalau beratensi sempatkanlah untuk berfoto mengabadikan peristiwa di sana.

Jujur saja, saat melihat zona pintu masuk Bendungan Pengga, saya jadi teringat akan kondisi yang sama di kampus tempat saya pernah menimba ilmu dahulu, tepatnya di Universitas Hasanuddin. Sesudah yang pernah ke sana, pasti tahu bahwa panorama hijau seperti foto di atas, yakni panorama yang setiap hari kami lihat di sepanjang jalan masuk UNHAS. Sayangnya, selama tinggal di Lombok, baru di Bendungan Pengga aku menemukan suasana serupa. Entah sebab main aku kurang jauh, atau area taman terbuka yang adem seperti ini memang belum ada.

Melainkan singgah sejenak di wilayah hijau tadi, perjalanan kami lanjutkan ke daerah tujuan sebenarnya, yaitu Bendungan Pengga itu sendiri. Dapat pemandangan yang sahabat-teman lihat pada gambar, ya saya mendapatkan keadaan yang berbeda dari hasi foto pada umumnya. Alias kering! Di bagian atas sih konsisten penuh dengan air. Mungkin saja ketika kami datang pintu airnya memang sedang tidak dibuka. Dijalankan fotonya boleh juga ya? Jadi benar-benar terlihat serupa seluncuran di taman bermain gitu. Hehehe

Oh iya, sumber air utama dari Bendungan Pengga berasal dari Sungai Penujak. Dimana bendungan ini mempunyai manfaat antara lain: untuk mengendalikan banjir, memenuhi kebutuhan air baku penduduk sekitar, sebagai daerah memelihara dan menangkap ikan, destinasi wisata yang dapat memberikan pengaruh positif bagi warga, dan tentu saja manfaat utamanya ialah sebagai cara irigasi/mengairi lahan seluas 3.585 ha, dimana luas tersebut terdiri dari 520 hektar sawah baru dan 3.065 hektar daerah pengembangan.

Meski Asyik yang Tetapi Merasakan di Bendungan Pengga

Jangan kecewa jikalau Sumber pintu airnya sedang tak dibuka! Panorama tentu saja kalian akan menerima pemandangan seperti foto sebelumnya: kering! Foto saat terisi air pasti akan kelihatan lebih menawan. Dilaksanakan hening, walau tak sempat menikmati pemandangan air malahan kondisi warga yang tengah memancing, kalian bisa merasakan Bendungan Pengga dengan sejumlah hal asyik berikut ini:

Konsisten Meskipun Sekitar dari Ketinggian
Cobalah untuk naik di bukit kecil yang ada di sana. Dari bukit kecil hal yang demikian kalian dapat menikmati pemandangan sekitar yang luar awam. Kecuali hijau, bukit-bukit lain yang nampak dari kejauhan dan langit yang tentu saja akan terlihat lebih bersih birunya. Setuju hati-hati ya, walaupun kemiringan bukit kecil ini masih terbilang aman malahan untuk anak-si kecil pada duduk santai seperti gambar di atas. emaknya yang diperintah foto juga deg-degan ????

Piknik Asyik di Taman
Bisa yang sudah saya ceritakan tadi, kawasan Bendungan Pengga disupport dengan suasana padang rumput dan pepohonannya yang masih hijau. Benar-benar adem. Ada sebagian warga lokal yang membuka lapak kecil di sana, sekedar menjual mie instan, kopi dan aneka makanan ringan lainnya. Kalian bisa menikmati penganan tersebut sambil menghirup udara segar. Ala ala piknik gitu kan? Asal konsisten ingat, sampahnya jangan dibuang sembarangan! Buanglah sampah pada tempatnya, apabila gak ada tempat sampah ya kantongin dahulu aja!

dua hal itu, tentu saja masih banyak sesuatu yang menarik tentang Bendungan Pengga. Bukankah selayaknya bersuka cita, destinasi liburan itu juga tergantung bagaimana metode kita menikmatinya. ?

Bendungan Pengga merupakan keliru satu destinasi wisata di Pulau Lombok. Namun berlainan bersama spot-spot wisata lainnya di Lombok yang umumnya adalah pantai atau gili, ini merupakan destinasi wisata buatan manusia. Bendungan ini berlokasi di desa Pelambik, Praya Barat, Lombok Tengah. Telah berdiri sejak 18 tahun yang lalu, bendungan ini kian ramai dikunjungi wisatawan berasal dari beraneka tempat baik itu kota-kota di Indonesia maupun mereka yang singgah berasal dari luar negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *